TIDAK ada manusia yang terlepas dari kesalahan, pujian, cubaan dan ujian dalam hidup semata-mata bukan untuk kesengsaraan ataupun keterpurukan. Belajar dari kesalahan dan syukuri apa adanya, kerana semua yang kita lakukan akan di pertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Dan pada saat hari akhir atau kiamat orang-orang bertaburan di mana-mana dan seisinya berterbangan. Tapi tidak dengan 7 golongan yang di naungi Allah SWT.
Dari Nabi SAW, beliau bersabda:
“Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, iaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang hidup dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya terpaut kepada masjid (selalu melakukan solat berjamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah kerana Allah, seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk bezina), tapi ia mengatakan: “Aku takut kepada Allah”, seseorang yang diberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan seseorang yang berzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu menitiskan air mata dari kedua matanya.” (HR Bukhari)
“Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, iaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang hidup dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya terpaut kepada masjid (selalu melakukan solat berjamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah kerana Allah, seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk bezina), tapi ia mengatakan: “Aku takut kepada Allah”, seseorang yang diberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan seseorang yang berzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu menitiskan air mata dari kedua matanya.” (HR Bukhari)
Tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan dari Allah yang pada hari itu tidak ada perlindungan kecuali hanya perlindungan Allah.
Yang pertama, imamun adil, pemimpin yang adil, hakim yang adil. Subhanallah, golongan yang pertama mendapat perlindungan Allah.
Yang kedua, pemuda yang aktif dalam ibadah kepada Allah SWT. Aktivitinya mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.
Yang ketiga, manusia, hamba Allah, yang hatinya senang berada di dalam masjid. Solat berjama’ah, ia senang, subuh-subuh ia menegakkan solat berjamaah. Allahu Akbar, tentu ini hamba Allah yang benar-benar beriman kepada Allah.
Yang keempat, orang yang bersedakah yang tangan kanannya memberi tapi tangan kirinya tidak tahu. Subhanallah. . Apa ini? Orang yang ikhlash, tidak riya, tidak ujub.
Yang kelima, orang yang saling mencintai kerana Allah, bertemu kerana Allah, berpisah kerana Allah.
Dari Abu Hurairah RadhiAllahu ‘Anha, Rasulullaah Shalallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya kelak di hari kiamat, Allah akan berfirman,”Di mana orang-orang yang saling mencintai kerana keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan memberikan naungan kepada-Nya dalam naungan-Ku di saat tidak ada naungan kecuali naungan-Ku” “Demi Allah, kalian tidak akan masuk syurga hingga kalian beriman. Belum sempurna keimanan kalian hingga kalian saling mencintai. Apakah tidak perlu Aku tunjukkan pada satu perkara, jika kalian melakukannya, maka niscaya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian“ (HR Muslim)
Yang keenam, pemuda yang dirayu, digoda, oleh wanita cantik yang memiliki kekayaan, lalu ia berkata: “Aku takut kepada Allah”. Keinginan maksiatnya ada, tapi rasa takutnya kepada Allah lebih hebat, sehingga ia tidak mahu melakukan kemaksiatan.
Kita sangat merindukan pemuda, yang memiliki keimanan yang luar biasa, sehingga ia mampu menahan dari berbagai macam godaan.
Terakhir yang ketujuh, iaitu pemuda, atau hamba Allah, atau orang yang dalam ingatannya kepada Allah, dalam ibadahnya, dalam doanya, dalam zikirnya, ia menangis. Allahu Akbar, menangis.
Dua titisan yang dicintai Allah di hari kiamat, pertama titisan darah fii sabilillah, kedua titisan air mata kerana menangis, takut azab Allah, kerana berasa bersalah atas segala dosa yang ia lakukan kepada Allah, kerana ia sangat mencintai Allah.
No comments:
Post a Comment